Ditemukan 106957 dokumen yang sesuai dengan query
Alberic Eagan
"Kemajuan teknologi membuat semakin banyak brand yang aktif di dunia digital. Dengan tersaturasinya media sosial saat ini, brand harus menarik ketertarikan konsumen dengan konten yang bermanfaat dan engaging. Storytelling merupakan salah satu teknik pemasaran yang dapat digunakan dengan membangun suatu narasi tentang brand untuk menciptakan konten yang lebih menarik dan engaging. Karena itu makalah ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas storytelling pada konten San Gyu Indonesia dan bagaimana engagement dari para konsumennya. Penelitian dilakukan dengan melakukan content analysis pada 32 konten feeds Instagram @San.Gyu.ID pada periode yang ditentukan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa storytelling yang dibangun oleh San Gyu berhasil menghasilkan engagement yang baik. Hal ini disebabkan oleh konsistennya storytelling yang dibangun dalam setiap konten yang dibuat. Secara keseluruhan engagement rate San Gyu juga sangat tinggi yaitu 2,8%. Angka tersebut hampir 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan akun-akun Instagram sejenis. Konten yang memiliki storytelling lebih kuat dan tidak menyertakan produk baik di visual maupun caption juga ditemukan berhasil menarik komentar lebih banyak. Meskipun begitu tetap penting untuk mempertimbangkan konteks yang dipilih serta menggunakan call to action yang jelas untuk memperoleh engagement yang optimal.
.Technological advancement has made brands became more active in the digital world. This condition has led social media to a saturated state; therefore, brands have to attract consumers attention with useful and engaging content. Storytelling is one of the marketing techniques that build a narrative about the brand; they will use the narration to create more appealing and engaging content. This paper aims to analyze the effectiveness of storytelling on San Gyu Indonesia Instagram content and how it affects consumer engagement. The research was done by doing content analysis from 32 content of @San.Gyu.ID Instagram feeds at a given period. The research has shown that San Gyu's storytelling results in good engagement. This is possible due to the consistency of San Gyu’s effort to build their narration in every content. Overall, San Gyu's Instagram account has a 2,8% engagement rate, which is 2,5 times higher than a similar Instagram account. Content with strong storytelling and not involving the actual product in the visual or caption also tends to gain more comments. However, having the right context and a clear call to action can help to get the best engagement."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Alberic Eagan
"Kemajuan teknologi membuat semakin banyak brand yang aktif di dunia digital. Dengan tersaturasinya media sosial saat ini, brand harus menarik ketertarikan konsumen dengan konten yang bermanfaat dan engaging . Storytelling merupakan salah satu teknik pemasaran yang dapat digunakan dengan membangun suatu narasi tentang brand untuk menciptakan konten yang lebih menarik dan engaging . Karena itu makalah ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas storytelling pada konten San Gyu Indonesia dan bagaimana engagement dari para konsumennya. Penelitian dilakukan dengan melakukan content analysis pada 32 konten feeds Instagram @San.Gyu.ID pada periode yang ditentukan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa storytelling yang dibangun oleh San Gyu berhasil menghasilkan engagement yang baik. Hal ini disebabkan oleh konsistennya storytelling yang dibangun dalam setiap konten yang dibuat. Secara keseluruhan engagement rate San Gyu juga sangat tinggi yaitu 2,8%. Angka tersebut hampir 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan akun-akun Instagram sejenis. Konten yang memiliki storytelling lebih kuat dan tidak menyertakan produk baik di visual maupun caption juga ditemukan berhasil menarik komentar lebih banyak. Meskipun begitu tetap penting untuk mempertimbangkan konteks yang dipilih serta menggunakan call to action yang jelas untuk memperoleh engagement yang optimal.
Technological advancement has made brands became more active in the digital world. This condition has led social media to a saturated state; therefore, brands have to attract consumers attention with useful and engaging content. Storytelling is one of the marketing techniques that build a narrative about the brand; they will use the narration to create more appealing and engaging content. This paper aims to analyze the effectiveness of storytelling on San Gyu Indonesia Instagram content and how it affects consumer engagement. The research was done by doing content analysis from 32 content of @San.Gyu.ID Instagram feeds at a given period. The research has shown that San Gyu's storytelling results in good engagement. This is possible due to the consistency of San Gyu’s effort to build their narration in every content. Overall, San Gyu's Instagram account has a 2,8% engagement rate, which is 2,5 times higher than a similar Instagram account. Content with strong storytelling and not involving the actual product in the visual or caption also tends to gain more comments. However, having the right context and a clear call to action can help to get the best engagement."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Dimas Ahmad Rifandi
"Penggunaan konsep storytelling menjadi semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penggunaan media sosial. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mendeskripsikan program konten storytelling Instagram Ganjar Pranowo menggunakan fitur reels dalam perspektif pengguna aktif Instagram sebagai upaya persuasi publik dan menjelaskan bentuk storytelling pemimpin jawa tengah di fitur reels instagram. Penelitian ini dilakukan atas dasar hadirnya rivalitas calon kandidat presiden antar Ganjar Pranowo dan Puan Maharani yang terjadi di tahun 2021-2022, selalu menghiasi pemberitaan media secara nasional. Tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis multimodalitas. Penelitian ini menemukan bahwa Ganjar Pranowo menggunakan media sosial Instagram untuk menarik dukungan kalangan muda dan menggunakan elemen storytelling diantaranya plot, struktur cerita, soundtrack, hero, dan emosi, dalam upaya mempersuasi publik di Instagram. Dalam kasus ini juga ditemukan bahwa aktivitas storytelling Ganjar menarik karena membagikan konten bersifat cinta keluarga, cinta wong cilik, dan cinta toleransi. Sehingga dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat, membuat namanya semakin populer di media sosial instagram.
The use of the storytelling concept is increasing along with the growth in the use of social media. This study has a purpose, namely to describe Ganjar Pranowo's Instagram storytelling content program using the reels feature from the perspective of active Instagram users as an effort to persuade the public and explain the form of storytelling of Central Java leaders in the Instagram reels feature. This research was conducted based on the presence of rivalry between the presidential candidates Ganjar Pranowo and Puan Maharani that occurred in 2021-2022, always adorning the national media coverage. This thesis uses a qualitative approach with a multimodality analysis method. This study found that Ganjar Pranowo uses Instagram social media to attract support from young people and uses storytelling elements including plot, story structure, soundtrack, hero, and emotion, to persuade the public on Instagram. In this case, it was also found that Ganjar's storytelling activity was interesting because he shared content that was family love, love for the poor, and love for tolerance. So that it can be accepted by all circles of society, making his name increasingly popular on Instagram social media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sabrina Khairunisa
"Tulisan ini menganalisis elemen storytelling Lambert pada konten Instagram Kebun Kumara sebagai kewirausahaan sosial. Elemen storytelling Lambert terdiri dari point of view, a dramatic question, emotional content, economy, pacing, the gift of your voice, dan an accompanying soundtrack. Penulis melakukan pengamatan dan analisis pada 3 konten Instagram Kebun Kumara. Hasil analisis menunjukkan hampir seluruh elemen storytelling Lambert telah digunakan Kebun Kumara kecuali elemen an accompanying soundtrack karena konten berbentuk foto bukan video. Jadi, tidak ada elemen berupa musik pendukung yang ditemukan dalam analisis ini. Penggunaan elemen storytelling Lambert mendorong koneksi emosional antara Kebun Kumara dengan khalayaknya; yaitu dengan menanamkan nilai-nilai, emosi, dan pertimbangan estetika. Kebun Kumara selalu berupaya meyakinkan khalayak mengenai apa yang dianggap benar dengan nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil dari pengalaman berguru dengan alam. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu melakukan perbandingan kewirausahaan sosial yang menggunakan storytelling pada konten Instagram. Sedangkan untuk Kebun Kumara, diharapkan untuk mampu menggunakan bahasa yang lebih muda dipahami oleh seluruh khalayak sehingga pesan yang disampaikan dapat diserap dengan baik.
This study will dive into analysing storytelling elements using Lambert’s theory in the case of social media, Instagram, using Kebun Kumara content as a sociopreneur. Those storytelling elements consist of point of view, a dramatic question, emotional content, economy, pacing, the gift of your voice, dan an accompanying soundtrack. The writer observed and analysed 3 contents of Kebun Kumara’s communication through Instagram posts. As a result, the analysis shows Kebun Kumara is using almost every Lambert’s storytelling elements in their content, except the element of accompanying soundtrack due to heavy use of photos, not videos. In conclusion, there is an absence of background music in supporting the content. While Lambert’s storytelling element encourages in building emotional connection between Kebun Kumara and their audience through implementing values, emotion, and aesthetic appeal. Kebun Kumara always strives to convince their audience about learning from mother nature as the proper way to understand the values of life. A suggestion in conducting the next research, is to compare with other social entrepreneurs who use storytelling as a way of communication through Instagram content. Meanwhile, we expect Kebun Kumara to simplify their choice of words in order to be easily understood by various segments of the audience so the message could be delivered seamlessly."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
I Made Ari Ardiana
"
ABSTRAKPerkembangan media digital memberikan peluang bagi produsen media untuk menceritakan narasi secara luas. Teknik penceritaan yang saat ini diterapkan adalah transmedia storytelling yang diperkenalkan oleh Henry Jenkins. Transmedia storytelling adalah teknik penceritaan yang menggunakan berbagai medium yang berbeda dengan narasi utama yang sama. Transmedia storytelling memiliki tujuh prinsip dan salah satunya membahas tentang kesempatan untuk memperlihatkan tokoh karakter yang lebih beragam. Hal ini berbeda dengan serial How To Train Your Dragon (HTTYD) yang memiliki karakter terbatas. Penelitian ini menganalisa bagaimana HTTYD menggunakan transmedia storytelling pada tokoh karakter terbatas. Serial HTTYD menggunakan seluruh prinsip transmedia storytelling namun memiliki narasi tokoh karakter yang terbatas di seluruh medianya, tokoh Hiccup menjadi fokus dalam keseluruhan narasi dalam serial ini. Hal ini menjadi sebuah kekurangan karena mempengaruhi motivasi audiens untuk menonton dan menikmati serial HTTYD. Namun hal ini tidak mempengaruhi penggemar yang tetap berperan secara aktif untuk memahami dunia HTTYD
ABSTRACTThe development of digital media gives media producers a chance to tell a broad narrative. The storytelling technique that is currently being applied is transmedia storytelling, which introduced by Henry Jenkins. Transmedia storytelling is a storytelling technique which uses different medium with a single storyworld. Transmedia storytelling has seven principles and one of them discusses the opportunities to show diverse characters. This is different from the How To Train Your Dragon (HTTYD) series which has limited character. This paper analyse how HTTYD series uses transmedia storytelling by having limited characters. The HTTYD series uses all the principles of transmedia storytelling but has limited character narratives throughout the medium, the main character, Hiccup are the focus of the entire narration in this series. This becomes a disadvantage because it affects the audience motivation to watch and enjoy the HTTYD series. But this does not affect the fans who continue to play an active role in understanding the world of HTTYD."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Dhiajeng Puspaning Pertiwi
"Revolusi industri kreatif telah mendorong perubahan komik ke dalam bentuk baru dengan menggunakan teknologi komunikasi, yakni komik digital atau webcomics. Salah satu kreator komik lokal, Studio Kolam Susu, meluncurkan komik digitalnya di Webtoon berjudul Lara(s)hati dan Zona Maya sebagai bagian dari webcomic Cergaroma. Untuk berinteraksi dengan target khalayak, komunikasi pemasaran Lara(s)hati dan Zona Maya dilakukan dengan merilis akun karakter di media sosial. Hal ini dimaksudkan agar para tokoh dapat berinteraksi langsung dengan penonton tanpa perantara. Strategi inti yang diterapkan pada akun karakter adalah brand storytelling. Oleh karena itu, jurnal ini ingin melihat dan menganalisis lebih dalam bagaimana brand storytelling Cergaroma melalui akun karakternya di Instagram dan Twitter berdampak pada audience engagement. Teknik analisis isi dan wawancara singkat dengan dua informan digunakan bersama dengan data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka. Hasil yang didapatkan dari analisis adalah brand storytelling mampu membuat khalayak terlibat dan menciptakan brand associations terhadap elemen brand characters. Informasi lain yang didapat adalah adanya interaksi parasosial antara khalayak dengan karakter webcomic Cergaroma.
The revolution of the creative industry has pushed comics into a new form using communication technology, resulting in digital comics or webcomics. One of the local comic creators, Studio Kolam Susu, launched its digital comic on Webtoon titled Lara(s)hati and Zona Maya as part of the Cergaroma webcomic. To interact with the target audience, Lara(s)hati and Zona Maya's marketing communications were carried out by releasing character accounts on social media. It is so that the characters can interact directly with the audience without intermediaries. The core strategy implemented on the character's account is brand storytelling. Therefore, this journal wants to take a deeper look and analyze how Cergaroma's brand storytelling through its character accounts on Instagram and Twitter has an impact on audience engagement. Content analysis techniques and brief interviews with two informants were used along with secondary data obtained from the literature study. The results of the analysis are that brand storytelling is able to get the audience engaged and create brand associations towards brand character elements. Other information obtained is the existence of parasocial interactions between audiences and the character of the Cergaroma webcomic."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Bintoro Anjar Riadi
"
ABSTRAKMedia sosial menjadi ruang publik yang digunakan masyarakat untuk berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini yang menjadi peluang bagi para brand untuk bisa berinteraksi dengan masyarakat sekaligus memperkenalkan bisnisnya di dunia digital. Jouska Indonesia menjadi salah satu brand yang menggunakan strategi ini untuk membangun interaksi dan memperkenalkan bisnisnya kepada masyarakat melalui diskusi tentang literasi finansial di media sosial. Interaksi yang baik antara brand dengan customer di media sosial adalah interaksi yang dapat menghasilkan customer engagement. Customer engagement adalah sebuah kondisi dimana terdapat hubungan antara customer dan suatu organisasi yang dapat terlibat dalam sebuah kegiatan dan proses komunikasi yang diinisiasi oleh keduanya. Penelitian ini terdiri dari dua studi, yang pertama melihat strategi yang dilakukan Jouska dalam mendapatkan customer engagement pada akun Instagramnya. Studi kedua mencoba melihat aspek-aspek yang terdapat dalam customer engagement pada konten Instagram Jouska. Penelitian ini adalah penelitian desk review dengan metode analisis isi untuk mengolah temuan data. Temuan dari penelitian ini yaitu, terdapat tujuh strategi yang dapat digunakan dalam meningkatkan customer engagement akun Instagram brand. Temuan lain dari penelitian ini adalah, terdapat lima aspek yang terdapat dalam customer engagement konten Instagram.
ABSTRACTSocial media has become a public space that is used by society as a place to interact. This condition became an opportunity for brands to interacting to the society, also introducing their business in the digital world. Jouska Indonesia use this strategy to build interactions and introduces their business to the society through discussions about financial literacy on social media. Interaction between brand and customer can be great when that interaction could produce customer engagement. Customer engagement is a condition when there is a relationship between customer and an organization which both parties can initiate a communication process. This research consists of two studies; the first study tries to see the strategies that Jouska use to gain customer engagement from their Instagram account and second study try to see the customer engagement aspects that occur from Jouska's Instagram content. This is a desk review research that uses content analysis as a method to process the data form observation. From this research several findings have been discovered; first, there are seven strategies that could be used to increase customer engagement of brands Instagram account and second, there are five aspects that occurs from a customer engagement in Instagram content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nur Muhammad Ariseno
"Penelitian tesis ini mengkaji dampak jenis konten media sosial terhadap marketing outcomes dalam pemasaran digital layanan desain dan pembangunan perumahan, dengan penekanan pada keterlibatan pelanggan. Studi ini mengeksplorasi bagaimana berbagai jenis konten media sosial—infotainment, relasional, dan remuneratif—mempengaruhi engagement outcomes dan bagaimana keterlibatan pelanggan memediasi efek-efek ini. Selain itu, penelitian ini juga meneliti peran moderasi self-congruence dalam hubungan antara keterlibatan pelanggan dan hasil pemasaran. Dalam penelitian ini, terdapat sebanyak 215 responden pengguna instagram yang pernah terpapar konten kontraktor design & build rumah yang berpartisipasi. Hipotesis penelitian ini diuji dengan structural equation modelling-partial least equation (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan konten infotainment, relasi, dan remuneatif dapat meningkatkan customer engagement dan marketing outcomes. Konten infotainment paling signifikan dapat meningkatkan customer engagement serta kemauan audience untuk melakukan markeitng outcomes berupa word-of-mouth dan customer experience. Selanjutnya, konten relasi paling signifikan dapat meningkatkan customer engagement dan membangun customer trust. Namun, self-congruence dalam penelitian ini tidak memberikan efek moderasi pengaruh antara customer engagement dan marketing outcomes.
This thesis research examines the impact of social media content types on marketing outcomes in digital marketing of housing design and construction services, with an emphasis on customer involvement. This study explores how different types of social media content—infotainment, relational, and remunerative—affect engagement outcomes and how customer engagement mediates these effects. In addition, this research also examines the moderating role of self-congruence in the relationship between customer engagement and marketing outcomes. In this research, there were 215 Instagram user respondents who had been exposed to the content of participating home design & build contractors. This research hypothesis was tested using a structural equation model-partial least equations (SEM-PLS). The research results show that infotainment, relationship and remunerative content can increase customer engagement and marketing results. The most significant infotainment content can increase customer engagement as well as the audience's desire to engage in marketing results in the form of word-of-mouth and customer experience. Additionally, the most significant relationship content can increase customer engagement and build customer trust. However, self-conformity in this study did not provide a moderating effect on the influence between customer involvement and marketing outcomes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Indira Alima Pradipta
"Instagram menjadi ruang bagi para penggunanya untuk saling berinteraksi atau saling berinteraksi dengan brand page yang ada di dalamnya. Dalam keterlibatan pelanggan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan untuk terlibat dengan konten, yaitu keterlibatan, partisipasi pelanggan, dan komitmen. Dari hubungan keterikatan tersebut menghasilkan ikatan emosional terhadap merek yang dihasilkan pelanggan sehingga mengarah pada tingkat loyalitas pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplor hubungan customer engagement pada konten giveaway yang diposting oleh brand di Instagram dan mengidentifikasi apakah ada hubungan antara customer engagement dan brand loyalty. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dari 250 pengguna Instagram di Indonesia yang mengikuti dua akun brand di Instagram. SEM-PLS digunakan untuk melihat hubungan antar variabel. Temuan menyiratkan bahwa anteseden involvement, customer participation, dan commitment memiliki efek positif pada keterlibatan pelanggan dan memiliki pengaruh signifikan dalam menghasilkan loyalitas merek. Hasil memberikan pemahaman tentang strategi pemasaran digital dengan menguji pengaruh customer engagement terhadap brand loyalty melalui konten giveaway yang dibagikan di media sosial.
Instagram is a space for its users to engage with each other or the brand pages in it. In customer engagement, there are several factors that influence customer behavior to engage with content, namely involvement, customer participation, and commitment. From this engagement relationship will produce an emotional bond to the brand generated by the customer so that it leads to a level of customer loyalty. This study aims to explore the relationship between engagement behavior on a giveaway content posted by a brand on Instagram and identify if there is a relationship between customer engagement and brand loyalty. This study uses purposive sampling from 250 Instagram users in Indonesia who followed two brand accounts on Instagram. SEM-PLS was used to see the relationship between variables. The findings imply that involvement, customer participation, and commitment have a positive effect toward customer engagement. Also, the antecedent of customer engagement has a significant effect on generating brand loyalty. The results provide a better understanding of digital marketing strategy by examining the influence of customer engagement toward brand loyalty by the giveaway content shared on social media."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Meranti
"Peneltian ini bertujuan membahas Pengaruh Konten Narasi dan Fitur Self Help Affordances pada Instagram Story terhadap Engagement: Studi Motivational Technology pada Sikap Pengguna. Metodologi yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan responden followers dari media sosial Instagram @Jouska yang berjumlah 307 orang. Teknik analisa data dilakukan dengan analisa statistik deskriptif dan analisis jalur (path analysis) untuk membuktikan hipotesa dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konten narasi dan Self Help Affordances tanpa melalui motivasi intrinsik memiliki pengaruh terbesar terhadap engagement. Meskipun sumbangsih yang diberikan oleh variabel konten narasi dan self help affordances tidaklah besar yakni 25%, namun hasil ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang diberikan oleh faktor konten naratif terhadap munculnya rasa keterikatan bagi khalayak.
Hasil temuan ini menegasikan penelitian sebelumnya yakni teori motivational technology yang mengusung konsep self help affordances sebagai faktor utama dan satu-satunya variabel yang membentuk motivasi intrinsik dan engagement tidak cukup relevan untuk diaplikasikan dalam konteks Instagram story.
This research aims to discuss the Effect of Narrative Content and Self Help Affordances Features on Instagram Story of Engagement: Motivational Technology Study on User Attitudes. The methodology used is quantitative research with the respondents followers from @Jouska Instagram social media, amounting to 307 people. Data analysis techniques were carried out by descriptive statistical analysis and path analysis to prove the hypothesis in this study. The results showed that narrative content and Self Help Affordances without going through intrinsic motivation had the greatest influence on engagement. Although the contribution given by the narrative content variable and self help affordances is not large at 25%, this result shows that there is an influence given by the narrative content factor to the emergence of a sense of attachment to the audience. These findings negate previous research, namely the theory of motivational technology that carries the concept of self help affordances as the main factor and the only variable that forms intrinsic motivation and engagement is not relevant enough to be applied in the context of the Instagram story."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53370
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library