Dhihar Dengan Ta'Liq Fiqh Al-Islém Wa Adillatuhu Dengan Al-Mughnê)
Dhihar Dengan Ta'Liq Fiqh Al-Islém Wa Adillatuhu Dengan Al-Mughnê)
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/ua
Penolakan Nasab Anak Li’an .... 77
Abstract
This article discusses the concept of li'an in marriage as well as the impact
it gained after it through the Islamic legal view. The emergence of
problems in marriage is caused by the husband accusing his wife of
committing adultery with another man, or the husband not recognizing
the child in the womb of his wife as his child as part of the problems that
developed at this time. This article aims to find out about the ability to
reject a child and pregnancy with li'an in marriage. The article uses
comparative analytic descriptive method that is comparing the discussion
of li'an about the ability to reject child and analyze it. The primary source
is the book of Fiqh al-IslÉm wa Adillatuhu by Wahbah Az-Zuhaily with al-
Mughni by Ibn Qudamah. The findings of this study are there are
differences of opinion among jumhur ulama about the testimony of
husband while doing li'an. According to Imam Hanafi the li'an testimony
from the wife is not valid if there is no testimony from the husband, and
Imam Shafi'i and Hambali argue that it is not required the arrival of
husband and wife together, while Imam Malik requires the arrival of a
group of people in the implementation of li'an, at least four fair people.
Abstrak
Pendahuluan
D
imasyarakat seringkali terjadi konflik atau pertentangan
antara suami dan istri yang menyebabkan perceraian1,
atau hubungan yang tidak harmonis diantara keduanya.
Diantara penyebab terjadinya perceraian adalah li’an dan dhihar
yang dilakukan suami terhadap istrinya.2
Pembahasan
a) Definisi Li’an
Menurut bahasa li’an adalah mashdar dari al-lÉÑin seperti
al-qÉtil yaitu pengusiran dan penjauhan dari rahmat Allah SWT.
Dinamakan dengan li’an karena apa yang terjadi antara suami
dan istri. Sebab masing-masing mereka melaknat dirinya sendiri
pada kali kelima jika dia berdusta atau suami yang melaknat
dirinya sendiri jika ia berdusta.
Pada dasarnya, saling melaknat ini muncul akibat dari
hubungan suami istri yang saling mencurigai dan menuduh
tanpa ada dasar yang jelas.6 Pada akhirnya saling memunculkan
statement yang menyalahkan antara suami dan istrinya. Tentu
ada beberapa konsekuensi yang harus diterima dalam hal li’an
ini, diantaranya putusnya perkawinan selama-lamanya dan
tidak boleh melakukan rujuk lagi.7
Fiqih Mazhab Abu Hanifah Dengan Hukum Positif)”, Skripsi, (Semarang: UIN
Walisongo, 2016).
7 Irma Suriyani, “Konsekuensi Hukum Dari Li’an Dalam Hukum
12 An-Nuur: 6-9.
(IX/458, no. 5314), Shahiih Muslim (II/ 1133, no. 1494 (9).
14 Shahih: [Al-Irwaa’ (no. 2104)], Sunan Abi Dawud (VI/337, no. 2233),
al-Baihaqi (VII/410)
15 Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (IX/456, no. 5311), Shahiih
Muslim (II/ 1130, no. 1493), Sunan Abi Dawud (VI/347, no. 2241, 40), Sunan an-
Nasa-i (VI/177)
Muslim (II/ 1129, no. 1492), Sunan Abi Dawud (VI/339, no. 2235)
18 Fathul Qadiir: 3/260, al-Kitaab Ma’a al Lubaab: 3/79
Kesimpulan
Perceraian secara fasakh tidak dinyatakan secara terang di
dalam al-Qur'an. Namun prinsipnya dapat dilihat dalam Surah
al-Baqarah ayat 231 dan al-Nisa' ayat 35. la berbeda sekali
dengan cara-cara pembubaran yang lain seperti talaq (Surah al-
Baqarah ayat 229), khulu’ (Surah al-Baqarah ayat 229), zihar
(Surah al-Mujadalah ayat 1-4), ila' (Surah aI-Baqarah ayat 226)
dan li’an , (Surah al-Nur ayat 6-9) yang telah disebut di dalam al-
Qur’an dengan jelasnya.
Fasakh diterima sebagai salah satu cara untuk
membubarkan perkawinan berasaskan kepada prinsip yang
Daftar Pustaka
Afifah, Nurul. “Qadzaf Menurut Hukum Islam Dan KHI.”
Istinbath: Jurnal Hukum, Vol. 12, No. 1 (2015).
Al-Asy’ari, M. Khoirul Hadi. “Pandangan Ibn Qudamah Tentang
Wakaf Dan Relevansinya Dengan Wakaf Di Indonesia.” Li
Falah: Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. 1, No. 1
(2016).
Dariyo, Agoes. “Memahami psikologi perceraian dalam kehidupan
keluarga”. Jurnal Psikologi, Vol. 2. No. 2 (2004).
Faroqi, A. 2016. “Analisis ayat-ayat Mutasyabihat Tafsir Al Munir
karya Wahbah Az-Zuhaili.” Skripsi. Semarang: UIN
Walisongo.
Fauzi, Isnan Luqman. 2012. “Syibhul ‘Iddah bagi Laki-Laki: Studi
Analisis Pendapat Wahbah Zuhaili.” Skripsi. Semarang:
IAIN Walisongo.